Waktu Indonesia Balongan
Jumlah Pengunjung
Jejak pendapat
Bagaimana menurut anda tentang tampilan website ini?
Bagus0%
Cukup0%
Kurang0%
Musik Mp3
http://mp3bus.wapka.me/site_11.xhtml?cmid=24253211&get-artist=&get-title=Nike%20Ardilla%20-%20mama%20aku%20ingin%20pulang
Blog Archive
Jumat, 30 November 2012
Palang Merah Internasional
PALANG MERAH INTERNASIONAL
A.
Sejarah Berdirinya Palang
Merah Internasional
Secara naluri, manusia sejak dahulu sesungguhnya telah berkeinginan untuk
meringankan penderitaan sesama.
Florence Nightinggale dilahirkan di Arnostad-Inggris pada tanggal 12 mei
1820, pada tahun 1840 Ny. Elizabeth Fry mendirikan suatu perkumpulan untuk
mendidik juru rawat wanita. Dengan Ny. Elizabeth Fry inilah Florence banyak mengunjungi
orang-orang sakit di rumah sakit.
Pada saat terjadi peperangan Krim, Florence menulis surat kepada Sidney
Herbert dari Departemen Peperangan, yang menyatakan kesediannya untuk dikirim
ke garis depan atau Krim pada rumah sakit-rumah sakit dimana banyak penderita
penyakit typus, colera dan lain-lain. Setiap malam hari dengan sebuah lampu
Florence berjalan keliling untuk mengunjungi dan menghibur orang-orang sakit
korban peperangan. Oleh karenanya dia mendapat julukan “Putri yang membawa lampu (The
Lady With The Lamp)”.
Florence Nightinggale mendorong Jean Henry Dunant yang lahir di Jenewa
Swiss pada tanggal 8 mei 1828 dari seorang ayah yang bernama Jean Jacques
Dunant dan seorang ibu yang bernama Antoinette Colladon, untuk melakukan
perjalanan ke Italia menuju kota kecil di Solferino. Di Solferino ketika itu
sedang terjadi pertempuran antara Perancis (Napoleon III) yang bergabung
bersama Sardinia (Victor Emanuel II) melawan Austria yang dipimpin oleh raja
Frans Yoser. Pada pertempuran ini jumlah korban banyak yang luka maupun yang
meninggal dunia sekitar
42.000 orang.
Dari pengalaman dan penghayatan di Solferino. Jean Henry Dunant membuat
buku yang diterbitkan pada tahun 1862 dengan judul “Unsouvenir de Solferino” atau “The
Memory Of Solferino” (kenangan Solferino). Buku ini menuliskan
penderitaan mereka yang luka sewaktu pertempuran di Solferino. Buku tersebut
sangat menyentuh hati nurani masyarakat Swiss. Sehingga warga kota yang
tergabung dalam “Societe d’ Utilitie Publique” membentuk sebuah panitia yang
terdiri dari :
1.
Jean Henry Dunant
2.
Guilaume Hendry Dufour (Jenderal Dufour)
3.
Gustafe Moynier (Hakim Moyner)
4.
Louis Appia (dr. Appia)
5.
Theodore Maunoir (dr. Maunoir)
Yang pada tahun 1863 mereka membentuk suatu “Komite Lima”. Mereka merintis terbentuknya Komite Internasional
Palang Merah atau dikenal dengan nama International Committee Of The Red Cross
(ICRC) atau komite Internasional
Palang Merah (KIPM) pada tahun itu juga.
Pada tanggal 22 agustus 1864 atas prakarsa ICRC diselenggarakanlah
konvensi Jeneva I yang dihadiri oleh 12 Kepala Negara yang membahas perbaikan
nasib tentara yang terluka di medan perang. Pada kesempatan itu diresmikan
lambang palang berwarna merah di atas dasar putih sebagai lambang pelindung
para petugas penolong di medan perang.
Latar belakang gambar palang merah :
1.
menghormati Negara Swiss,
2.
pelopor pendiri palang merah adalah warga Negara Swiss,
3.
agar palang merah benar-benar netral karena Swiss adalaha
Negara netral.
B.
Tugas-tugas Palang Merah Internasional
Sesuai dengan Isi Konvensi Jeneva 1949.
Konvensi Jeneva 1949 terdiri dari empat
Konvensi yang sebelumnya telah mengalami beberapa kali penyempurnaan.
Diantaranya :
- Konvensi Jeneva I tahun 1864
Perlindungan
terhadap angkatan perang di darat yang terluka dan sakit, para dokter, perawat
serta petugas di bidang agama.
- Konvensi Jeneva II tahun 1868
Perlindungan
kepada para korban, orang sakit, petugas kesehatan dan petugas agama dari
angkatan laut serta kapal perang yang kandas.
- Konvensi Jeneva III tahun 1920
Perlindungan
terhadap tawanan perang.
- Konvensi Jeneva IV tahun 1949
Perlindungan
terhadap penduduk sipil di masa perang maupun pendudukan.
Dalam perkembangannya konvensi Jeneva dilengkapi dengan dua buah
ketentuan tambahan yang isinya memperluas Konvensi Jeneva pada tahun 1949 yang
disebut dengan protokol tambahan, yaitu:
- Protokol I
Pertolongan
diterapkan pada pertikaian bersenjata internasional.
- protokol II
Pertolongan
diterapkan pada pertikaian bersenjata yang tidak internasional
Kedua protokol tambahan ini disahkan dalam
satu konferensi diplomat pada tanggal 8 juni 1977 yang di prakarsai oleh komite
Internasional Palang Merah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar