Waktu Indonesia Balongan
Jumlah Pengunjung
Jejak pendapat
Bagaimana menurut anda tentang tampilan website ini?
Bagus0%
Cukup0%
Kurang0%
Musik Mp3
http://mp3bus.wapka.me/site_11.xhtml?cmid=24253211&get-artist=&get-title=Nike%20Ardilla%20-%20mama%20aku%20ingin%20pulang
Jumat, 17 Juli 2020
Terbentuk Palang Merah Remaja
SEJARAH TERBENTUKNYA PMR DI INDONESIA
Palang Merah Remaja atau PMR adalah wadah untuk membina dan
mengembangkan para anggota remaja dari Palang Merah Indonesia (PMI). Cabang PMR
tersebar di PMI kota atau kabupaten seluruh Indonesia dengan lebih dari lima
juta anggota sehingga PMR menjadi salah satu sumber kekuatan PMI dalam
melaksanakan berbagai kegiatan kemanusiaan, kesehatan dan siaga bencana, untuk
mempromosikan prinsip – prinsip dasar palang merah dan bulan sabit merah dalam
skala internasional, juga mengembangkan kapasitas dalam organisasi PMI.
PMR menjadi organisasi binaan PMI yang dipusatkan di sekolah
– sekolah atau kelompok – kelompok masyarakat dengan tujuan untuk membangun dan
mengembangkan karakter kePalang Merahan dalam diri anak – anak agar dapat
disiapkan untuk menjadi relawan PMI di masa depan. Karakteristik PMR adalah
bersih, sehat, kepemimpinan, peduli, kreatif, kerjasama, bersahabat dan ceria.
PEMBENTUKAN PALANG MERAH REMAJA
Sejarah terbentuknya PMR tidak dapat dilepaskan dari pembentukan
PMI itu sendiri. Pemrakarsa pendirian PMI adalah dr. RCL Senduk dan Bahder
Djohan pada tahun 1932, yang sepakat untuk membentuk sebuah badan kemanusiaan
di bawah pengawasan putra – putra pribumi. Rencana tersebut ditentang oleh
pemerintah Kolonial Belanda. Pada saat itu Indonesia belum merdeka, dan sudah
ada organisasi palang merah Belanda bernama Nederlands Rode Kruiz Afdeling
Indie (Nerkai). Awalnya Nerkai bernama Het Nederland – Indische Rode Kruis
(NIRK) didirikan pada 21 Oktober 1873.
PMI baru dapat direalisasikan pendiriannya setelah
proklamasi kemerdekaan ketika Buntaran, Menteri Kesehatan menyiapkan
pembentukannya. Tanggal 17 September 1945 menjadi saksi pendirian badan
kemanusiaan bangsa Indonesia yang lepas dari campur tangan penjajah. Penyerahan
aset dari Nerkai ke PMI dilakukan pada 16 Januari 1950 setelah kedaulatan
Indonesia diakui oleh Belanda dan sejak saat itu PMI mulai fokus memberikan
bantuan kemanusiaan pada rakyat. Setelah itu mulai ada wacana untuk mengenalkan
badan kemanusiaan ini kepada remaja, dan mencetuskan ide untuk sejarah
terbentuknya PMR.
Setelah PMI bergabung ke dalam Palang Merah Internasional,
dilakukan kongres – kongres PMI untuk mematangkan fungsi dari badan kemanusiaan
tersebut. Dalam kongres PMI ke 4 pada 25 – 27 Januari 1950 ide untuk membentuk
PMR dicetuskan. Ide tersebut berasal dari pengerahan anak – anak sekolah
di Austria pada Perang Dunia I untuk membantu kegiatan perang sesuai kemampuan
mereka, misalnya mengumpulkan pakaian bekas, majalah atau koran bekas, barang –
barang yang bisa digunakan dalam perang lainnya.
Ide tersebut diterapkan dengan sejarah terbentuknya PMR yang
berada di bawah pembinaan PMI, yang kemudian diterapkan pada beberapa sekolah
di Indonesia. PMR dipimpin oleh Ny. Siti Dasimah dan Paramita Abdurrahman,
sehingga tanggal 1 Maret 1950 menjadi tanggal resmi berdirinya PMR Indonesia.
PMR pertama Indonesia berada di Bandung, dan PMR kedua didirikan di Kudus. Ada
tiga tingkatan PMR yaitu :
- PMR Mula untuk Sekolah Dasar (10-12 tahun) dengan warna slayer hijau muda
- PMR Madya untuk Sekolah Menengah Pertama (12-15 tahun) dengan warna slayer biru langit.
- PMR Wira untuk Sekolah Menengah Atas / Kejuruan (15-17 tahun) dan slayer berwarna kuning cerah.
PRINSIP DASAR PMR
Pada
sejarah terbentuknya PMR diperkenalkan 7 Prinsip Dasar Palang Merah Dan Bulan
Sabit Merah Internasional yaitu:
1.
Kemanusiaan
– Gerakan ini berasal dari keinginan untuk menolong korban yang terluka dalam
pertempuran tanpa adanya pembedaan serta untuk mencegah dan mengatasi
penderitaan sesama manusia.
- Kesamaan – Membantu orang yang menderita tanpa membedakan mereka berdasarkan kebangsaan, ras, agama dan lain sebagainya untuk mengurangi penderitaan yang dialami sesuai kebutuhan dengan prioritas pada kondisi yang paling parah.
- Kenetralan – Gerakan ini tidak memihak atau melibatkan diri dalam pertentangan mengenai politik, ras, agama atau ideologi.
- Kemandirian – Gerakan ini sifatnya mandiri, menaati hukum yang berlaku di negara masing – masing tetapi bersifat otonom dan tetap menjaga tindakan sejalan dengan prinsip dasar dari gerakan.
- Kesukarelaan – Memberi bantuan berdasarkan sukarela tanpa adanya unsur mencari keuntungan dalam bentuk apapun.
- Kesatuan – Hanya boleh ada satu perhimpunan nasional dalam satu negara dan lambang yang digunakan juga hanya dibolehkan satu saja antara lambang palang merah atau bulan sabit merah.
- Kesemestaan – Gerakan ini ada di seluruh dunia, memiliki status yang sederajat dengan hak serta tanggung jawab yang sama dalam usaha membantu sesama manusia.
PELATIHAN UNTUK ANGGOTA PMR
Pelatihan anggota PMR wajib dilakukan sebelum dapat terlibat
sepenuhnya dalam setiap kegiatan. Anak – anak yang dilatih dalam PMR kelak akan
menjadi kader PMI. Anggota PMR akan diberikan pelatihan materi pokok
berupa Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) dari PMI. Setelah lulus
pelatihan tersebut, maka mereka akan diberikan kartu anggota, tanda pengenal
dan seragam resmi. Proses pelatihan dilakukan sesuai dengan kurikulum yang
ditetapkan PMI dengan waktu yang menyesuaikan dengan kalender pendidikan,
kegiatan tertentu atau waktu – waktu yang telah disetuju bersama antara PMI,
pelatih dan anggota PMR. Kebijakan PMI dan federasi mengenai pembinaan remaja
yaitu:
- Remaja adalah prioritas pembinaan baik sebagai anggota ataupun dalam kegiatan kepalang merahan.
- Remaja memiliki peran penting dalam mengembangkan kegiatan kepalang merahan.
- Remaja juga berperan penting dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan serta proses pengambilan keputusan untuk kegiatan PMI.
- Remaja merupakan kader yang bersifat relawan
- Remaja adalah calon pemimpin PMI masa depan.
MATERI PELATIHAN PMR
Pada
awal pelatihan, seluruh anggota akan diberikan informasi materi dan tujuan
pelatihan tersebut. Para pelatih dan fasilitator akan mengidentifikasi anggota
yang baru bergabung dan anggota yang melanjutkan keanggotaannya. Untuk anggota
baru akan mengikuti proses pelatihan sejak awal sedangkan untuk anggota
lanjutan akan dijadikan sebagai asisten untuk membantu pemahaman materi rekan –
rekannya. Syarat kecakapan PMR dirancang dalam bentuk penghargaan, pengakuan,
pemantauan dan juga adanya evaluasi. Beberapa materi pokok pelatihan PMR
adalah:
- Gerakan Palang Merah – Materi palang merah mencakup sejarah, lambang, kegiatan tentang palang merah, dan prinsip – prinsip dasar gerakan palang merah dan bulan sabit merah internasional.
- Kepemimpinan – Materinya mencakup kerjasama, komunikasi, persahabatan, menjadi pendidik bagi rekan sebaya, mendukung dan mencontohkan perilaku hidup sehat.
- Pertolongan Pertama – Materinya berupa cara menghubungi dokter atau rumah sakit, melakukan pertolongan pertama di sekolah dan rumah juga menolong diri sendiri.
- Sanitasi dan Kesehatan – Mencakup perawatan keluarga yang sakit di rumah, perilaku hidup sehat, menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
- Kesehatan Remaja – Pelatihan mengenai Kesehatan reproduksi, NAPZA, HIV/AIDS
- Siap Siaga Bencana – Mengenai jenis – jenis bencana, cara pencegahan bencana, persiapan diri, teman dan keluarga dalam menghadapi bencana.
- Donor Darah – Kampanye mengenai donor darah, perekrutan donor darah remaja, persiapan menjadi pendonor, mengadakan kegiatan donor darah pada saat wabah demam berdarah atau pada saat bencana.
Setelah pelatihan, para anggota PMR baru dapat melaksanakan
Tri Bhakti PMR yaitu meningkatkan keterampilan masyarakat untuk hidup sehat,
berkarya serta berbakti di masyarakat dan mengeratkan persahabatan yang
terjalin secara nasional dan internasional. Karena tidak setiap waktu ada
kegiatan, maka untuk mengisi waktu senggang PMR biasanya diberikan tugas
pengumpulan dana pada bulan PMI, mengunjungi rumah sakit dan panti asuhan.
Disana mereka bertugas memberikan hiburan dengan berbagai
kegiatan yang dapat meningkatkan mental pasien agar dapat segera sembuh dari
penyakitnya. Selain itu dalam sejarah terbentuknya PMR juga diadakan kegiatan
yang dilakukan untuk meningkatkan kebersamaan para anggota seperti Jumbara
(Jumpa Bakti Gembira) yang mirip seperti Jambore Pramuka, diadakan di tiap
tingkatan mulai kabupaten, daerah dan nasional.
Jumat, 06 September 2019
Mencoba Merintis Kembali. PMR 030 NESABA. Selalu dinanti, Akan dihati, Semakin dicintai.
Senin, 27 April 2015
Contoh Proposal juklak dan juknis Lomba PMR
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN
GELAR LOMBA PALANG MERAH REMAJA
TINGKAT PMR MADYA ( SMP / MTs )
SE – KABUPATEN
INDRAMAYU
PMR 030
SMP NEGERI 1 BALONGAN
TAHUN 2015
KETENTUAN
UMUM
I. Jenis Kegiatan
Kegiatan
lomba yang di selenggarakan untuk
PMR Madya meliputi :
a.
Lomba
Pertolongan Pertama (PP)
b.
Lomba
Tandu darurat (TD)
· Tandu Putra
· Tandu Putri
c.
Lomba
Perawatan Keluarga (PK)
d.
Lomba
Olimpiade Kepalangmerahan (OKm)
e.
Lomba
Baca Puisi Kemanusiaan
II. Peserta Kegiatan
1.
Peserta
adalah anggota PMR tingkat SMP / MTs (madya) sederajat se-Wilayah III Cirebon.
2.
Tiap
unit mengirimkan maksimal 2 regu ( 1
regu putra dan 1 regu putri) untuk masing–masing kategori lomba.
3.
Peserta
wajib memakai Identitas PMR minimal Syal PMR.
4.
Kontingen
wajib mengikuti rangkaian lomba dari mulai Pembukaan sampai dengan Penutupan.
5.
Setiap
peserta di haruskan mengikuti Technical Meeting (TM),
bagi yang tidak mengikuti Technical Meeting dianggap menyetujui hasil /
peraturan yang di sepakati dalam Technical Meeting.
6.
Jumlah
peserta di batasi maksimal 200 regu dengan rincian sbb:
Ø Lomba PP 4 orang /regu ( maks 2 regu/kontingen)
Ø Lomba PK 3 orang /regu ( maks 2
regu/kontingen)
Ø Lomba Tandu darurat
Tandu
Putra 2 orang ( maks 2 regu/kontingen)
Tandu
Putri 2 orang ( maks 2 regu/kontingen)
Ø Lomba Olimpiade Kepalangmerahan 1
sekolah maksimal 2 orang
Ø Lomba Baca Puisi Kemanusiaan 1
sekolah maksimal 2 orang
Hal ( 1 )
III.
Pendaftaran
1.
Pendaftaran
di buka mulai 1 Februari 2015 – 1 Maret 2015
2.
Tempat
pendaftaran Sekretariat PMR SMP Negeri 1 Balongan dari hari Senin–Sabtu pukul 13.30 s/d
16.00 WIB.
3.
Persyaratan
pendaftaran
Ø Mengisi formulir pendaftaran
Ø Menyertakan surat keterangan atau
surat tugas dari sekolah
Ø Foto Copy KTA/ Kartu Siswa 2 buah
Ø Membayar biaya pendaftaran
4.
Biaya
pendaftaran
Ø Lomba PP sebesar Rp. 50.000,-
Ø Lomba PK sebesar Rp. 40.000,-
Ø Lomba Tandu Rp. 50.000,-
Ø Lomba Olimpiade Kepalangmerahan Rp. 30.000,-
Ø Lomba Baca Puisi Kemanusiaan Rp. 30.000,-
5.
Persyaratan
pendaftaran dilampirkan dalam Map Biru .
6.
Pengambilan
ID Card dan Nomer Peserta pada saat Daftar Ulang
IV.
Daftar
Ulang
1. Daftar Ulang lomba di laksanakan
pada :
Hari : Minggu
Waktu : 8 Maret
2015
Tempat : Kampus SMP Negeri 1
Balongan
2. Peserta yang Tidak melaksanakan Daftar Ulang
di anggap mengundurkan diri, dan Uang
Pendaftaran tidak dapat di ambil kembali.
V.
Technical
Meeting dilaksanankan pada :
Hari : Sabtu
Tanggal : 2 Maret 2015
Waktu :13.00 WIB s/d Selesai
Tempat :Kampus SMP Negeri 1 Balongan
VI.
Kegiatan
Lomba di laksanankan pada :
Hari : Minggu
Tanggal : 8 Maret
2015
Waktu : 07. 00 WIB s/d Selesai
Tempat : Kampus SMP Negeri 1
Balongan
Hal ( 2 )
VII.
Ketentuan
Juara
1. Juara di pilih berdasarkan skor
nilai tertinggi yang meliputi :
Lomba
PP :
Juara I,II,III dan Juara Harapan I,II,III
Ø
Lomba PK : Juara I,II,III dan Juara Harapan I,II,III
Ø
Lomba tandu darurat putra: Juara I,II,III dan Juara Harapan I,II,III
Ø
Lomba tandu darurat putri: Juara I,II,III dan Juara Harapan I,II,III
Ø
Lomba
OKM : Juara I,II,III dan Juara Harapan I,II,III
Ø
Lomba
Baca Puisi kemanusiaan : Juara I,II,III dan Juara Harapan I,II,III
2. Piagam penghargaan di berikan kepada
setiap Juara Lomba,
3. Piagam penghargaan di berikan kepada
sekolah yang mengirimkan Perwakilanya/Kontingenya,
4. Juara Umum Keseluruhan Lomba di ambil dari
total nilai perolehan tropy yang di peroleh oleh kontingen dengan system grade
sebagai berikut :
Kategori Juara PMR Madya
|
PP
|
PK
|
TANDU
|
OKM
|
PUISI
|
Juara I Utama
|
9
|
8
|
5
|
4
|
3
|
Juara II Utama
|
7
|
6
|
3
|
3
|
2
|
Juara III Utama
|
5
|
4
|
2
|
2
|
1
|
Juara Harapan I
|
3
|
3
|
1
|
1
|
0.75
|
Juara Harapan II
|
2
|
2
|
0.75
|
0.75
|
0,5
|
Juara Harapan III
|
1
|
1
|
0,5
|
0,5
|
0.25
|
VIII.
Juri
Juri terdiri dari :
1. Juri dari PMI Cabang Indramayu
2. Juri dari KSR PMI Cabang Indramayu
3. Juri dari KSR PMI Cabang Universitas Wiralodra Indramayu
4. Keputusan juri /Dewan juri adalah
mutlak dan tidak dapat di ganggu gugat
Hal ( 3 )
KETENTUAN KHUSUS
I.
PERTOLONGAN PERTAMA (MADYA)
A. Ketentuan Peserta
1. Peserta merupakan PMR Tingkat Madya
- Peserta pertolongan Pertama terdiri dari 4 orang (Putra, Putri atau Campuran) dengan komposisi:
Ø
1 Orang komandan regu
Ø 1 Penolong utama
Ø 1 Orang asessment
Ø 1 Orang korban
- Pembagian peserta ditentukan dengan cara di undi oleh juri
- Jumlah peserta di batasi 30 regu
- Waktu pelaksanaan maksimal 15 menit, apabila penanganan belum selesai maka juri berhak menghentikan penanganan dan di nilai seadanya.
B. Kelengkapan
1) Peserta memakai seragam yang
dilengkapi dengan tanda atau atribut PMR
2) Peserta membawa peralatan dalam satu Tas PP, berisi:
1.
Alat Pelindung Diri (APD), yaitu Sarung tangan lateks (3 pasang) dan masker (3
buah)
2.
Mitela (12 buah)
3.
Pembalut gulung 5cm (3 buah)
4.
Pembalut gulung 10cm (3 buah)
5.
Kasa steril hidrophil (1 pak)
6.
Plaster ukuran 1.25cm x 5cm sedang (1 rol)
7.
Gunting (1 buah)
9.
Senter /penlight (1 buah)
10. Cairan antiseptic 60ml (1
botol)
11. Cutton bath / kapas lidi
(10 batang)
12. Peniti (1 lusin)
13. Selimut (1 buah)
14.
Kapas
15. Kantong plastik untuk
sampah (1 buah)
17. Kartu penderita (2 lembar)
19. Bidai ( 1 set )
Hal ( 4 )
C. Jenis Lomba
- Tes tulis
- Praktik
D. Sistem Lomba
1.
Tes Tulis
Ø Ujian tulis dilaksanakan
secara serentak. sebelum acara peragaan, yang diikuti oleh seluruh peserta.
Ø Ujian tulis diikuti oleh 3
orang peserta.
Ø Sesuai dengan nomor timnya
menuju pos tes tulis.
Ø Waktu tes tulis 15 menit.
- Praktik
Ø Pemeriksaan isi tas PP
Ø Korban menuju ruangan
peragaan terlebih dahulu sebelum tim masuk ruangan.
Ø Tim masuk ruangan, lapor pada
juri.
Ø Penolong memperkenalkan diri
Ø Juri memberikan pertanyaan
dan dijawab oleh ketua regu, baik berupa lisan maupun praktik.
Ø Peserta melaksanakan praktik
sesuai dengan soal yang diberikan oleh juri
Ø Waktu yang diberikan untuk
praktik 15 menit dan pertanyaan lisan 1 menit.
Ø Waktu dihitung saat
perkenalan diri dan diakhiri saat penilaian akhir atau penolong menyatakan
selesai.
E. Sistem Penilaian
- Penilaian diberikan atas hasil yang diperoleh dan terbukti dalam lomba termasuk jawaban -jawaban atas pertanyaan juri pada saat mengerjakan pertolongan.
- Orientasi pertolongan dengan cepat dan tepat.
- Prioritas dalam melakukan pertolongan.
- Kesungguhan pertolongan tanpa gaya yang berlebihan (over acting).
- Kemampuan dalam menggunakan peralatan yang ada untuk melakukan pertolongan.
6. Improvisasi
dalam menggunakan perlengkapan yang terbatas
7. Keterampilan,
kekompakan dan kerjasama dalam regu.
8. Waktu yang
digunakan untuk menolong.
9. prosentase
nilai praktek 75 %,tes tulis 25 %
Hal ( 5 )
F.
Kejuaraan Lomba.
1. Pemenang
lomba PP ini adalah regu yang mengumpulkan nilai total tertinggi dari semua
rangkaian lomba PP
2. Apabila terdapat dua atau lebih regu yang
memiliki nilai sama (nilai total tertinggi) maka penentuan pemenang didasarkan
pada hasil nilai total praktek.
G.
Lain-lain
1. Ketentuan
teknis ini bersifat mengikat bagi seluruh peserta lomba.
2. Keputusan juri
tidak dapat diganggu gugat.
3. Hal-hal yang
belum/tidak diatur dalam ketentuan ini, akan ditentukan secara khusus
oleh panitia.
II. TANDU DARURAT
A. Peserta
1. Peserta merupakan PMR
Tingkat Madya
2.
Peserta tiap regu berjumlah 2 orang ( Putra / Putri )
3.
Peserta memakai seragam yang dilengkapi dengan tanda atau atribut PMR
3. Peserta lomba tandu
darurat di batasi 100 regu madya
4. Peserta bebas menggunakan cara membuat tandu darurat dari daerahnya masing – masing
5. Batas
waktu maksimal pembuatan tandu 5 menit untuk regu putra dan 6 menit untuk regu putri
6. Lomba di laksanankan 2 babak, babak penyisihan dan babak
final
B. Perlengkapan dan Peralatan
1. Bambu untuk keperluan
lomba disediakan oleh panitia sesuai dengan syarat yang dilombakan.
2. Tali
( 1 tali, 2 tali, atau 5 tali sesuai
keinginan peserta)
3. Mitela
sejumlah 3 Buah
C. Ketentuan Simpul
1. Simpul jangkar 7 buah
2.
Simpul Pangkal 4 buah
Hal ( 6 )
III. PERAWATAN KELUARGA
A. Peserta
1. Peserta merupakan PMR
Tingkat Madya
2. Peserta
lomba PK adalah regu yang masing- masing terdiri atas 3 orang putra atau putri atau
campuran. Silahkan ditentukan sendiri Team Kerja, Dengan komposisi:
a. 1 orang
sebagai Ketua
b. 1 orang
sebagai Pelaku
c. 1 orang
sebagai Pasien
3. Peserta
lomba PK bukan termasuk lomba lainya yang termasuk ke bidang lomba.
B. Perlengkapan dan P eralatan
1. Perlengkapan untuk
keperluan lomba disediakan oleh panitia sesuai dengan syarat yang dilombakan.
2. Alat-alat
yang disediakan oleh panitia :
a. Tempat
tidur penderita lengkap.
b. Thermometer,Stetoskop,Tensimeter.
c. Celemek.
d. Alat kompres.
h. Alat mencuci tangan lengkap.
C. Materi Lomba
1. Mencuci tangan
dan memakai celemek.
2. Mengukur suhu
dan tensi penderita
3. Menghitung
denyut nadi dan pernafasan
4. Menyiapkan
tempat tidur tanpa pasien di tempat tidur.
5. Pemberian
kompres dingin atau panas.
D. Ketentuan Lomba
1. Peserta wajib
memakai seragam TIM dengan atribut PMR dan memakai tanda peserta.
2. Peserta dilarang
membawa buku catatan dan perlengkapan sejenis selama perlombaan berlangsung.
3. Selama pelaksanaan lomba peserta tidak
diperkenankan meninggalkan ruangan.
4.
Peserta wajib memenuhi tata tertib yang
telah ditentukan panitia.
Hal ( 7 )
E. Jenis
Lomba
1. Tes tulis.
2. Praktik.
F. Sistem dan Teknis Lomba
1. Tes Tulis
a. Ujian tes tulis
dilaksanakan serentak sebelum tes praktik, yang diikuti
oleh seluruh peserta,
b. Ujian tulis diikuti oleh 1 orang
peserta yang ditentukan sendiri oleh tim.
c. Waktu tes tulis 15
menit.
2. Praktik
a. Sistem pelaksanaan
lomba praktik berbentuk penguasaan dan tanya jawab.
b. Teknis pelaksaan lomba
sebagai berikut:
Ø Regu melapor tentang kesiapannya.
Ø Regu memilih soal yang telah
disediakan.
Ø Regu melaksanakan tugas sesuai dengan soal.
Ø Regu membuat catatan harian sesuai dengan soal
Ø Waktu pelaksanaan maksimal 20 menit
G. Penilaian
1. Penilaian diberikan
atas hasil yang dicapai dan terbukti dalam perlombaan termasuk
jawaban-jawaban atas pertanyaan juri.
2. Penilaian lomba di
dasarkan atas :
Ø
Keterampilan, kekompakan dan kerja sama dalam regu.
Ø
Orientasi dan ketepatan perawat.
Ø
Tertib pelaksaan.
Ø
Kesungguhan dalam melakukan pelaksanaan.
Ø
Waktu yang digunakan untuk perawatan.
Ø
Penguasaan terhadap materi PK.
Ø Kedisiplinan dalam melaksaan
keseluruhan rangkaian pelaksanaan lomba.
H. Pemenang Lomba
1. Pemenang lomba PK ini
adalah regu yang mengumpulkan nilai total tertinggi dari semua rangkaian lomba
PK.
2. Apabila terdapat dua
tau lebih regu yang memiliki nilai sama (nilai total tertinggi) maka penentuan
pemenang didasarkan pada hasil tes tulis.
Hal ( 8 )
I. Lain-lain
1. Semua peserta
(perwakilan) aktif mengikuti technical meeting sesuai dengan jadwal yang ditentukan
panitia.
2. Lomba PK bersifat
tertutup.
3. Keseluruhan teknis ini
bersifat mengikat bagi seluruh peserta lomba.
4. Keputusan juri tidak
dapat diganggu gugat.
IV. LOMBA OLIMPIADE KEPALANGMERAHAN
A. Peserta
1. Peserta merupakan PMR Tingkat Madya
2. Jumlah peserta di batasi 2 orang
setiap sekolah
3. Menggunakan seragam PMR asal sekolah
4. Lomba dilaksanankan 2 babak, babak
seleksi dan babak final
5. Babak seleksi akan di ikuti oleh
seluruh kontingen dan akan di ambil 50 persen dari perolehan rengking tertinggi.
6. Peserta membawa alat tulis yang di
perlukan dan tidak boleh membawa catatan atau modul
7. Peserta akan mengerjakan soal 50 pilihan
ganda dan 5 essai tentang kepalangmerahan dalam waktu 60 menit
8. Peserta dilarang mencontek atau
bekerjasama dengan peserta lain, jika melanggar peserta akan mendapatkan sangsi
diskwalifikasi.
9. Kriteria pemenang : Pemeneng di
tentukan secara grade
B. Ketentuan
Lomba
1. Peserta wajib
memakai seragam TIM dengan atribut PMR dan memakai tanda peserta.
2. Peserta dilarang
membawa buku catatan dan perlengkapan sejenis selama perlombaan berlangsung.
3. Selama
pelaksanaan lomba peserta tidak diperkenankan meninggalkan ruangan.
4. Peserta wajib
memenuhi tata tertib yang telah ditentukan panitia.
Hal
(9 )
V.
LOMBA BACA PUISI KEMANUSIAAN ( MADYA)
A.
Ketentuan peserta
1. Peserta merupakan PMR Tingkat SMP
Sederajat (Madya)
2.
Setiap sekolah di batasi pengiriman jumlah peserta Maksimal
2 orang putra/putri
4. Dalam
penampilannya, Peserta wajib memakai tanda peserta lomba yang diberikan
panitia.
5. Mengunakan seragam tema puisi/seragam
Unit Kelompok PMR sekolah masing-masing minimal Syal
6. Puisi yang di bacakan murni karangan
sendiri bukan hasil karya Sastra terkenal, jika ada yang mnggunakan karangan
karya sastra terkenal akan di kunangi nilai.
7. Waktu
yang disediakan untuk tiap peserta adalah maksimal 15 (menit), yang meliputi
persiapan dan penampilan.
8. Peserta hadir 10 menit sebelum acara
B.
Kriteria Penilaian
1. Keterkaitan tema puisi kemanusiaan
(isi tema)
2. Penghayatan
3. Gaya / Stile dalam penampilan
4. Intonasi vocal
5. Interpretasi
6. Mimik muka/Ekspresi
7. Pelafalan
Hal
(10 )
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi
bagian ke Sekretariat
:
Kampus : SMP Negeri 1 Balongan
Alamat :
Jalan Raya Sukaurip No. 35 Telp. (0234) 428040
Kec. Balongan Kab.
Indramayu (45217)
Contak
Person : 1. AKSOL HADI, S.Pd
( 089 994 969 xx
) Pembina PMR
2.
MAKSUDI ( 087 727 090
xxx ) Pelatih PMR
3.
SRI NUEVA ( 089 836 154 xx ) Ketua Panitia
GELAR LOMBA PMR MADYA
PMR KELOMPOK 030 SMP NEGERI 1 BALONGAN
************ SELAMAT BERCOMPETISI *************
Hal ( 11 )
Langganan:
Postingan (Atom)